Utilization of hush ash on growth and yield of soybean (glycine max l.) No-tillage cultivation

International Journal of Agriculture & Environmental Science
© 2020 by SSRG - IJAES Journal
Volume 7 Issue 5
Year of Publication : 2020
Authors : Supriyono, Jauhar Kumala Shuni, Maria Theresia Sri Budiastuti, Sri Nyoto
pdf
How to Cite?

Supriyono, Jauhar Kumala Shuni, Maria Theresia Sri Budiastuti, Sri Nyoto, "Utilization of hush ash on growth and yield of soybean (glycine max l.) No-tillage cultivation," SSRG International Journal of Agriculture & Environmental Science, vol. 7,  no. 5, pp. 43-48, 2020. Crossref, https://doi.org/10.14445/23942568/IJAES-V7I5P107

Abstract:

Soybean ( Glycine max L.) is an annual plant that contains lots of protein and is rich in benefits. Soybean is one of the essential food crops after rice
and corn. Soybean production has decreased from year to year due to reduced soybean planting land, substantial capital, and regulation of soybean prices in an unstable market. Cultivation technology needs to be developed through the availability of local resources and soil structure protection by utilizing husk ash as a source of organic material with notillage cultivation. The study was conducted in Pengkok Village, Sragen Regency in June-September 2019, in the form of a field trial using Completely Randomized Block Design (RCBD), one factor of husk ash dose with 5 levels and 5 replications so that 25 unit experiments were obtained. The observed variables were plant height, number of leaves, root shoot ratio, leaf area index, number of pods per plant, number of seed per pod, the weight of seeds per plant, the value of 100 seeds, and dry weight of a straw. The results showed that applying 2.5 tons/ha of husk ash can increase the leaf area index in the growth component. An increase in yield of seeds per plot due to husk ash 1.25 tons/ha. The application 1.25 tons/ha of husk ash is recommended to farmers to increase yield per hectare of soybeans in the amount of 0,73 ton/Ha.

Keywords:

LAI, husk ash, Seed Weight per plot

References:

[1] A Sadam, A Barus, Mariati. 2018. “Karakter morfologi kedelai (Glycine max (L.) Merril) tercekam kekeringanmelalui aplikasi antioksidan”. J Pertanian Tropik 5(1): 94-103.
[2] A Kusumastuti, A Wijaya, Y Sukmawan. 2018. “Effect of no-tillage soil system and N residue year 29th on chemical soil leguminosae plant indicator”. Journal of Applied Agricultural Sciences 2(1): 20-29
[3] FN Sukmawati, Z Zein. 2016. “Pemnafaatan abu dapur sebagai media tanam pembibitan kakao (Theobroma cacao)”. Gontor AGROTECH Science Journal 2(2): 1-16
[4] M Aminuddin, M I S Chabib. 2005. “Pengaruh dosis larutan nutrisi terhadap hasil beberapa varietas kedelai. Agritop”, Jurnal ilmu-ilmu Pertanian.
[5] D Prasetyoko, Laksono, A Putro. 2007. “ Jurnal : abu sekam sumber silika pada sintesis zeolit zsm-5 tanpa menggunakan templat organik”. Surabaya: Akta Kimia Indonesia.
[6] Rukmi. 2010. “Pengaruh pemupukan kalium dan fosfat terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Skripsi”. Universitas Muria. Kudus. 68 hlm
[7] DA Siregar, RR Llahay, N Rahmawati. 2017. “Respon pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L. Merril) terhadap pemberian biochar sekam dan pupuk” P. J Agroteknologi FP USU 5(3): 722-728
[8] A M Johnston and T W Bruulsema. 2014. “Nutrient Stewardship for Improved Nutrient Use Efficiency”. Procedia Engineering 83 (365): 370
[9] B H Buntoro, R Rogomulyo, S Trisnowati. 2014. “Pengaruh takaran pupuk kandang dan intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan hasil temu putih” (Curcuma zedoaria L.). J Vegetalika 3(4): 29-39
[10] D Haryadi, H Yetti, S Yoseva. 2015. “Pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kalian (Brassica alboglabra L.).” JOM Faperta 2(2): 1-10.
[11] F.P Gardner, ,.R.B. Pearce dan R.L. Mitchel. 1991. “Fisiologi tanaman budidaya”. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
[12] Efendi. 2010. “Peningkatan pertumbuhan dan produkski kedelai melalui kombinasi pupuk organic lamtorogung dengan pupuk kandang. J Floratek 5: 65-73
[13] V Rahmawati, Sumarsono, W Slamet. 2013. Nisbah daun batang, nisbah tajuk akar, dan kadar serat kasar alfalfa (Medicago sativa) pada pemupukan nitrogen dan tinggi defoliasi berbeda. Animal Agriculture Journal 2(1): 1-8.
[14] M A Bolinder, D A Angers, D Belanger et al. 2002. Root bbiomass and shoot root ratios of perennial forage crops in eastern Canada. J Plant Sci 82: 731-737
[15] Rahmatika, S T Wulan, Z Arifin. 2018. Kajian dosis pupuk abu mineral sekam terhadap pertumbuhan padi dan serapan Si. J Crop Agro: 1-14.
[16] T C G Hidayat, L Simangunsong, Eka, et al. 2007. Pemanfaatan berbagai limbah pertanian untuk pembenah media tanam bibit kelapa sawit. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 15 (2) : 185-193.
[17] U M Sainju, B L Allen, A W Lenssen, et al. 2017. “Root biomass, root/shoot ratio, and soil water content under perennial grasses with different nitrogen rates”. Field Crops Research 210: 183-191.
[18] W Hidayat. 2012. Manajemen pemupukan pada perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Tambusai Estate, PT. Panca Surya Agrindo, First Resources Ltd., Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
[19] I Firmansyah, M Syakir, L Lukman. 2017. Pengaruh kombinasi dosis pupuk N, P, dan K terhadp pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum melongena L.). J Hort 27(1): 69-78
[20] R A Susanti, T Sumarni, E Widaryanto. 2013. Pengaruh bahan organic terhadp pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa) varietas inpari 13 sistem tanam jajar legowo. J Produksi Tanaman 1(5): 459-463
[21] D H Pangaribuan, K Hendarto, K Prihatini. 2017. Pengaruh pemberian kombinasi pupuk anorganik tunggal dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays saccharata Sturt) serta populasi mikroba tanah. J Floratek 12(1): 1-9
[22] Jumrawati. 2010. Efektifitas Inokulasi Rhizobium sp. terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada tanah jenuh air. Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah.
[23] I Permanasari, M Irfan, Abizar. 2014. Pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max (L.) Merill) dengan pemberiab rhizobium dan pupuk urea pada media gambut. J Agroteknologi 5(1): 29-34
[24] D N Pandiangan, A Rasyad. 2017. Komponen hasil dan mutu biji beberapa varietas tanaman kedelai (iGlycine max (L.) Merril) yang ditanam pada empat waktu aplikasi pupuk nitrogen. JOM Faperta 4(2): 1-14
[25] Y Asbur. 2020. Effect of the administration of rice husk ash and NPK phonska fertilizer on the growth and production of mung bean plants (Phaseolus radiates). World Journal of Pharmaceutical and Life Sciences 6(3): 158-169.
[26] Efendi. 1986. Bercocok tanam jagung. Jakarta: Yasaguna.
[27] A H Dwiputra, D Indradewa, E T Susila. 2015. Hubungan komponen hasil dan hasil tiga belas kultivar kedelai (Glycine max (L.) Merr.). J vegetalika 4(3): 14-28
[28] A Syafira, M S Poerwoko, Sundahri. 2015. Respon pertumbuhan dan produksi kedelai terhadap dosis pupuk kalium dan konsentrasi ekstrak abu sekam berpelarut asap cair. Berkala Ilmiah Pertanian 10(10): 1-4
[29] Kamil. 1996. Teknologi benih. Bandung: Angkasa Raya.
[30] An M Hussain, Arsyad, Z Ahmad, et al. 2015. Potassium fertilization influences growth, physiology, and nutrients uptake of maize (Zea mays L.). Cercetary Agronomice in Moldova. 48(1): 37-50.
[31] H Suranto, J Sjofjan, S Yoseva. 2015. Pemberian abu sekam dengan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) pada tanah gambut. JOM Faperta 2(1): 1-15
[32] M Zainal, A Nugroho, N E Suminarti. 2014. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada berbagai tingkat pemupukan N dan pupuk kandang ayam. J Produksi Tanaman 2(6): 484-490.
[33] D P Hastuti, Supriyono, S Hartati. 2018. Pertumbuhan dan hasil kacang hijau (Vigna radiate L.) pad beberapa dosis pupuk organik dan kerapatan tanam. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture 33(2): 89-95
[34] H Lambers, F S Chapin, T L Pons. 2008. Plant physiological ecology. New York, NY: Springer New York
[35] Bakri. 2008. Komponen kimia dan fisik abu sekam sebagai SCM untuk pembuatan komposit semen. Journal Perennial, 5: 9-14
[36] Sarwa, A Nurmas, M Dasril. 2012. Pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L.) yang diberi pupuk guano dan mulsa alang-alang. J Agroteknos 2(2): 97-105
[37] S M Mehdi, Obaid-ur-Rehman, M Sarfraz, et al. 2010. Residual effect of wheat applied phosphorus on sorghum fodder in a sandy loam soil. Pakistan Journal of Science 62(4): 202 – 206.
[38] Supriyono, Made Edo Lisando, Trijono Djoko Sulistyo, Sri Nyoto, "Role of Biofertilizers and Organic Fertilizers on Growth and Yields of Soybean" SSRG International Journal of Agriculture & Environmental Science 6.6 (2019):32-36