Empowerment of Family Economy through the Program for Increasing the Prosperous Income Facilities in Tanah Laut Regency

International Journal of Humanities and Social Science
© 2020 by SSRG - IJHSS Journal
Volume 7 Issue 4
Year of Publication : 2020
Authors : Annisya Maresti Yanda, Andi Tenri Sompa, Ahmad Suriansyah
pdf
How to Cite?

Annisya Maresti Yanda, Andi Tenri Sompa, Ahmad Suriansyah, "Empowerment of Family Economy through the Program for Increasing the Prosperous Income Facilities in Tanah Laut Regency," SSRG International Journal of Humanities and Social Science, vol. 7,  no. 4, pp. 66-79, 2020. Crossref, https://doi.org/10.14445/23942703/IJHSS-V7I4P111

Abstract:

The development requires directed actions for the improvement and improvement of the quality of human life, guidelines that can provide direction in
development strategies as social policies designed for the welfare of the community and the quality of life of the community in order to meet social, economic, health and other public services needs including responsibility in providing services to the poor, providing guarantees to the community so as not to fall into poverty. This study includes descriptive qualitative with the aim of analyzing the implementation of the UPPKS program in family
economic empowerment in Tanah Laut Regency, explaining the factors that affect the effectiveness of groups in the program UPPKS in family economic empowerment in Tanah Laut Regency and analyzed the success of the UPPKS program in family economic empowerment in Tanah Laut Regency. Scientific qualitative research methods concoct various information from objects and subjects in social research. From 11 sub-Regency in Tanah Laut Regency, in total, there are 135 villages and sub-Regency. The factors that influence the effectiveness of groups in the UPPKS program in family economic empowerment include (1) human factors, namely the level of member participation, member commitment, and leadership influence. (2) material factors, namely the availability of raw materials, availability of packaging materials, supporting equipment, product quality, and promotional activities. (3) method factors, namely communication, deliberation and consensus, division of tasks, openness, and the existence of standard operating procedures. (4) environmental factors, namely assistance to family planning officers/extension agents, the role of local government, banking / private sector/stakeholders.

Keywords:

Community, Empowerment, Family Economy, Poverty, Tanah Laut Regency

References:

[1]Ach. Wazir Ws., et al. 1999. Panduan Penguatan Menejemen Lembaga Swadaya Masyarakat. Jakarta: Sekretariat Bina Desa dengan dukungan AusAID melalui Indonesia HIV/AIDS and STD Prevention and Care Project.
[2] Adi, Isbandi Rukminto. 2008. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya pemberdayaan Masyarakat. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
[3] Allison, Michael; Kaye, Jude. 2005. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
[4] Anantanyu, Sapja; Sumardjo; Slamet, Margono; Tjitropranoto, Prabowo. (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kelembagaan Petani (Kasus di Provinsi Jawa Tengah). Jurnal penyuluhan, Maret 2009 Vol.5 No.1. Diakses pada 2 Desember 2016.
[5] Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementrian Keuangan. 2003. Tehnik Ilustrasi Masalah-Diagram Fishbone. http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/418-artikel-soft competency/10999-teknik-ilustrasi-masalahfishbone-diagrams. diakses pada tanggal 26 Maret 2020.
[6] BKKBN, 1986. Pedoman Operasional Pelaksanaan Kegiatan UPPKA. Deputi Bidang Pembinaan Operasional Program. Jakarta.
[7] BKKBN, 1993, Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, Jakarta.
[8] BKKBN, 2015. Delapan Langkah Tingkatkan Penghasilan Keluarga Menuju Ekonomi Kuat dan Mandiri. Direktorat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga. Jakarta.
[9] Danim, Sudarwan. 2012. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Rineka Cipta. Jakarta
[10] Diana Sulistyorini(2006).Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Dan Pengawasan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Kab. Karanganyar Tahun 2006
[11] Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Strategik Konsep, Kasus dan Implementasi. Grasindo. Jakarta.
[12] Gusfrianti, Reni, Rahmita Budiartiningsih. 2010. Peranan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) terhadap Peningkatan Pendapatan Keluarga di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Ekonomi Universitas Riau.
[13] Hardjana, AM (2003). Komunikasi intrapersonal & komunikasi interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.
[14] Hardjito, Dydiet. 1995. Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
[15] Hasim dan Remiswal. 2009. Community Development Berbasis Ekosistem. Diadit Media. Jakarta.
[16] Heryendi, WT, & Marhaeni, AI 2013. Efektivitas Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Kecamatan Denpasar Bali. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 78-85.
[17] Dr. A. Arun Prakash, "A Qualitative Analysis on Socio- Economic and Health Background of the Elderly Tribes in Pachamalai Hills of Tiruchirappalli District of Tamilnadu" SSRG International Journal of Economics and Management Studies 4.6 (2017): 52-57.
[18] Huraerah, 2008. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat: Model dan Strategi Berbasis Kerakyatan. Bandung: UNPAS Press. 232 hlm.
[19] Indrawan, Rully dan Yaniawati, Poppy. 2014. Metodologi Penelitian. Refika Aditama. Bandung.
[20] Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 2012. Kebijakan Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan. Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi. Jakarta.
[21] Liana, Y. 2016. Peran Ibu Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Untuk. Jurnal Dinamika DotCom, 85-94.
[22] Mardikanto, Totok dan Soebiato, Poerwoko.2012. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Alfabeta. Bandung.
[23] Mikkelsen, Britha. 2003. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
[24] Mustakim. 2012. Cakrawala KB Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga. Referensi. Jakarta.
[25] Pardede, Pontas M. 2005. Manajemen Operasi dan Produksi: Teori, Model, dan Kebijakan. Andi. Jogjakarta.
[26] Pemerintah Kabupaten Tanah Laut. 2019. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tanah Laut 2018-2023. Dokumen RPJMD 2018-2023, 144–163.
[27] Prijono, Onny S. dan Pranarka, AMW 1996. Pemberdayaan Konsep Kebijanan dan Implementasi. Centre for Strategic and International Studies. Jakarta.
[28] Puspitawati, H. 2013. Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. Institut Pertanian Bogor.
[29] Rofai. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Perlindungan Masyarakat Propinsi Jawa Tengah. Program pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
[30] Santosa, Slamet. 2004. Dinamika Kelompok. Bumi Aksara. Jakarta.
[31] Sarman, Mukhtar. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian Sosial. Pustaka FISIP Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin. 2008.
[32] Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis LERD, Peluang Kalimantan Selatan. Pusat Kajian Kebijakandan Pembangunan Daerah & Program MSAP Universitas Lambung Mangkurat. 2016. Paradigma Penelitian. Pilihanpilihan Pendekatan. Program Magister Sains Administrasi Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
[33] Sarman, Mukhtar dan Hidayat, Taufik. 2010. Panduan Prosedur Penelitian dan Penulisan Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Sains Administrasi Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.
[34] Sarwono, Jonathan. 2013. Strategi Melakukan Riset. Andi. Jakarta.
[35] Sjafari, Agus. 2014. Kemiskinan dan Pemberdayaan Kelompok. Graha llmu. Jogjakarta.
[36] Slameto. 2016. The Application of Fishbone Diagram Analisis to Improve School Quality. DINAMIKA ILMU Vol. 16 No. 1, 2016. Satya Wacana Christian University, Salatiga
[37] Soetomo. 2006. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
[38] Soetrisno, Loekman. 1997. Kemiskinan,Perempuan, dan Pemberdayaan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
[39] Soleh, Chabib. 2014. Dialektika Pembangunan Dengan Pemberdayaan. Fokusmedia. Bandung.
[40] Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan Model- Model Pemberdayaan. Gava Media. Jogjakarta.
[41] Suranto, AW (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
[42] Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.
[43] Syahyuti. 2007. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sebagai Kelembagaan Ekonomi Di Perdesaan. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Analisis Kebijakan Pertanian. 5 (1): 15- 25.
[44] Utomo, Tri Widodo. Dkk. 2006. Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Sosial Ekonomi Wilayah Perbatasan. Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara. Samarinda.
[45] Widiastuti, Siti Kurnia dkk. 2015. Pemberdayaan Masyarakat Marginal. Pustaka Pelajar. Yogyakarta .
[46] Wrihatnolo, Randy R. dan Dwidjowijoto, Riant Nugroho. 2007. Manajemen Pemberdayaan. Elex Media Komputindo. Jakarta.